Iklan

Redaksi Daily Lombok
, Oktober 17, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-17T11:18:11Z
EkonomiHukrimNasionalPariwisata

Dituntut Tanggung Jawab Moral, Dirut RSUD KLU Mengundurkan Diri | Daily Lombok

Dirut RSUD KLU di depan massa aksi

Daily Lombok Utara - Buntut meninggalnya bayi pasien Winda Astuti, rupanya memasuki babak baru. Setelah sejumlah masyarakat, LSM, dan Mahasiswa melakukan aksi demo di Kantor Bupati Lombok Utara, Jumat (17/10/2025) Direktur RSUD Lombok Utara drg. Nova Budiharjo mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.


“Atas nama pribadi, saya akan mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara,” ujar drg. Nova dihadapan massa aksi.


Gelombang desakan untuk perbaikan RSUD Lombok Utara terus disuarakan dari berbagai lini, Ketua LSM LUCW, Adam Tarpiin, dalam orasinya menyampaikan bahwa pihaknya kecewa dengan buruknya pelayanan RSUD Lombok Utara yang dinilai telah menyebabkan hilangnya nyawa seorang bayi beberapa waktu lalu.


“Kita tidak ingin kejadian seperti meninggalnya bayi karena kelalaian pihak rumah sakit terulang kembali,” tegas Adam.


Sebelumnya dalam aksi tersebut massa meminta supaya ada perbaikan pelayanan di RSUD. Untuk memulai langkah itu salah satunya yaitu mencopot sang Direktur. Menurut Adam, banyak keluhan masyarakat terkait pelayanan di RSUD KLU yang belum tertangani dengan baik. Sehingga pihaknya meminta agar pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas.


“Intinya kami ingin direktur RSUD mundur dari jabatannya dengan cara terhormat, demi kebaikan pelayanan ke depan,” tambahnya.


Tuntutan serupa juga muncul dari pihak keluarga pasien Sabarudin, ia menyatakan rasa kecewa yang mendalam terhadap pelayanan pihak rumah sakit dan meminta agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti tuntutan mereka.


“Pak Wakil Bupati, kami mohon dengan hormat untuk segera mencopot direktur RSUD KLU dari jabatannya. Kami sudah cukup kecewa dengan pelayanan rumah sakit,” ujarnya.


“Kalau direktur RSUD tidak dicopot hari ini, kami akan menginap di kantor bupati sampai tuntutan kami dipenuhi. Jangan sampai ada korban bayi meninggal lagi akibat kelalaian rumah sakit,” imbuhnya.


Dengan usai menyatakan mundurnya Direktur RSUD KLU itu, Wakil Bupati Lombok Utara Kusmalahadi Syamsuri, yang juga menemui massa aksi telah menerima laporan terkait keputusan tersebut dan akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan KLU untuk menentukan langkah selanjutnya.


Di sisi lain, Ketua KBMLU Abed Aljabiri Adnan menjelaskan, pihaknya di mahasiswa bersyukur atas tanggungjawab moral yang sudah dilakukan oleh direktur. Menurutnya, langkah mundur itu tepat untuk merevolusi tatanan pelayanan kesehatan di daerah. Menimbang, rumah sakit yang idealnya dijadikan sebagai lokasi untuk berobat justru malah menelan korban.


“Ya kami dari Mahasiswa bersyukur atas tanggung jawab moral yang sudah dilakukan. Semoga kedepannya menjadi ruang pembelajaran bagi yang lain dan evaluasi internal bagi seluruh pegawai RSUD KLU,” jelasmya.


Mahasiswa UIN Mataram ini berpesan, Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar untuk menempatkan orang di RSUD yang tentu profesional dan memiliki kapasitas. Sehingga pelayanan kesehatan di KLU nantinya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat.


“Yang lebih berkapasitas dan profesional untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik di KLU,” pungkasnya.(tri/daily)

Terkini