![]() |
Foto bersama |
Daily Lombok Utara – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemanfaatan teknologi informasi secara positif di kalangan tokoh agama. Hal ini tercermin dari dukungan aktif Diskominfo dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Penyuluh Lintas Agama yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) KLU di Hotel Bale Jukung, Tanjung, pada Senin, 7 Juli 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Bidang Persandian dan Statistik, Sukardin, menyampaikan materi bertajuk "Urgensi Penyuluh Keagamaan Aktif Konten Digital Inklusif Transformatif". Ia menegaskan bahwa perkembangan teknologi digital yang begitu cepat tidak dapat diabaikan dalam strategi penyuluhan agama masa kini.
“Jumlah pengguna internet terus meningkat, dan masyarakat kini tidak bisa jauh dari gadget. Bahkan, muncul istilah nomophobia, atau ketakutan berlebihan saat tidak memegang ponsel. Ini menandakan bahwa pendekatan penyuluhan konvensional saja tidak cukup. Penyuluhan keagamaan harus bertransformasi, menjadi digital dan menjangkau ruang-ruang daring,” jelas Sukardin.
Lebih lanjut, ia menyoroti fenomena era post-truth, di mana emosi dan opini pribadi seringkali lebih dipercaya dibanding fakta objektif. Dalam konteks ini, konten keagamaan yang edukatif, inklusif, dan menyejukkan sangat dibutuhkan untuk melawan narasi ekstremisme dan ujaran kebencian di ruang digital.
Diskominfo KLU berkomitmen memperkuat sinergi dengan Kemenag dalam memerangi penyebaran konten negatif, hoaks, dan disinformasi yang marak di dunia maya. Penyuluh lintas agama, yang berasal dari berbagai latar belakang kepercayaan, dinilai memiliki potensi besar menjadi ujung tombak kampanye literasi digital dan moderasi beragama.
"Kabupaten Lombok Utara dikenal dengan kekayaan budayanya dan kehidupan sosial yang majemuk. Melalui peran aktif para penyuluh lintas agama, kita ingin menjadikan ruang digital sebagai media dakwah yang membawa pesan kedamaian dan toleransi,” imbuh Sukardin.
![]() |
Kepala Bidang Persandian dan Statistik Diskominfo KLU Sukardin |
Kegiatan Bimtek ini diharapkan dapat membuka wawasan para penyuluh tentang pentingnya transformasi digital dalam penyampaian pesan keagamaan. Dengan kompetensi digital yang memadai, para penyuluh dapat memproduksi konten-konten kreatif seperti video edukasi, poster dakwah digital, podcast keagamaan, hingga menulis artikel inspiratif yang dapat dibagikan melalui media sosial.
Diskominfo juga membuka peluang pendampingan teknis, pelatihan lanjutan, hingga kolaborasi konten dengan komunitas kreatif lokal agar para penyuluh tidak hanya mampu menyampaikan pesan agama, tapi juga memahami cara kerja algoritma media sosial, strategi engagement, dan pentingnya menjaga etika dalam komunikasi digital.
Dengan adanya kegiatan ini, Diskominfo berharap lahirnya generasi penyuluh agama yang tidak hanya cakap dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan secara moderat, tetapi juga *melek digital, kreatif, dan berdaya saing*
“Kami ingin para penyuluh ini menjadi agen perubahan, menjadi *influencer* yang membawa pesan kebaikan, toleransi, dan kedamaian dalam ruang siber. Karena ruang digital adalah medan baru dalam membentuk opini publik dan moral masyarakat,” pungkas Sukardin.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata integrasi antara kebijakan pembangunan SDM digital dan penguatan moderasi beragama di Kabupaten Lombok Utara. Kolaborasi lintas sektor seperti ini diharapkan dapat terus diperluas demi menciptakan ekosistem digital yang sehat, inklusif, dan transformatif.(tri/daily)