Iklan

, Juli 03, 2024 WIB
Last Updated 2024-07-03T13:21:57Z
LingkunganNasionalPolitikSeni Budaya

Kemendes FGD Evaluasi KLU Daerah Tertinggal | Daily Lombok

 

Sekda KLU Anding Duwi Cahaydi (tengah) bersama dengan tim evaluasi daerah tertinggal

Daily Lombok Utara- Tim Evaluasi Daerah Tertinggal dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka oleh Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi S.STP, MM bertempat di Aula Kantor Bupati Rabu (3/07/24). 


Adapun TIM pemantauan RAN-PPDT Kemendes PDTT RI Desman Armando Gurning, didampingi oleh Tenaga Sub Profesional Pembangunan Daerah Lambat Tumbuh Kementerian Bappenas RI. 



"FGD dilakukan guna menilik lebih dalam kondisi kesenjangan pembangunan daerah tertinggal di Lombok Utara,"Tutur Desman Armando selaku Ketua Tim


Lebih lanjut kata Desman dirinya bersama Tim mengahapkan kepada seluruh jajaran SKPD KLU untuk memberikan informasi rinci dan lengkap sesuai dengan apa yang diminta oleh para Tim evaluasi. 


"Adapun pertanyaan yang diberikan bersifat teknis, sehingga harapan kami berikan jawaban-jawaban yang sesuai dengan kondisi di lapangan,"harapnya.

Sekda KLU Anding Duwi Cahaydi saat memberikan sambutan 



Lebih Lanjut kata Desman dimana jika melihat data angka kemiskinan di KLU menurun dibandingkan saat pertama terbentuk pada tahun 2008 lalu yang mencapai 43 pesen. 


"Pencapaian penurunan angka kemiskinan ini, tidak bisa  dilakukan sendirian melainkan membutuhkan kekompakan semua pihak yang saling bersinergi,"tuturnya.


Tujuan dirinya hadir di KLU untuk melakukan dialog dengan semua stakeholder untuk berkaitan dengan daerah tertinggal. 


"Jika pada akhirnya nanti KLU dinyatakan entas atau tidak tergantung dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim yang telat dibentuk oleh Kemendes PDTT,"katanya.


"Jika KLU masih dalam kategori tertinggal tentunya akan dilakukan pembinaan selama tiga tahun,"tutupnya.


Sementara Itu Sekda Anding menyampaikan dalam membangun suatu daerah bukanlah persolaan yang mudah, dimana untuk diketahui bersama saat pemekaran kabupaten ditahun 2008 angka kemiskinan 43 persen lebih, namun seiring waktu angka 16 tahun KLU berdiri angka kemiskinan menurun sekitar 25 persen. 


"Sebagai upaya mengejar ketertinggalan dibutuhkan sinergi dan kolaborasi semua pihak,"tandasnya.


Masih kata Ading bekaitan APBD KLU pada tahun 2024 mengalami peningkatan setelah sebelumnya menurun diakibatkan Covid 19.


Pemerintah daerah menyambut baik atas Kehadiran Tim evaluasi daerah tertinggal dari Kemendes maupun Bappenas, dimana kehadirannya untuk mengevaluasi Lombok Utara sebagai daerah tertinggal. 


"Semoga hasilnya memberikan dampak positif buat kita semua, oleh karena itu saya harapan OPD untuk memberikan jawaban terbaik sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan selama ini,"harapnya.


Dimana hadir dalam FGD ini Kepala BPS KLU Isa SE, MM,beserta kepala OPD KLU.(rry/daily)

Terkini