Iklan

, Maret 06, 2024 WIB
Last Updated 2024-03-30T06:30:10Z
LingkunganNasionalPariwisataPolitik

Burhan M. Nur Dukung Pembukaan Jalur Pendakian Rinjani via Santong | Daily Lombok

Puncak Kondo, salah satu kompleks bukit Rinjani jika mendaki melalui Santong

Daily Lombok - Wakil Ketua I DPRD KLU Burhan M. Nur menyatakan dukungannya terhadap rencana pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui desa Santong, Kayangan, Lombok Utara. Menurut Burhan, jalur pendakian Rinjani dari desanya itu tak kalah menarik dengan jalur-jalur pendakian yang sudah ada. Saat ini, di Lombok Utara sendiri telah dibuka dua jalur pendakian Rinjani yang sudah populer yaitu Senaru dan Torean-Sambik Elek. 


"Ke depan harus kita dukung, mendaki Rinjani melalui Santong tidak kalah dengan jalur-jalur lain, bahkan di sini banyak keunikannya," jelas Burhan, Selasa (2/3/2024). 


Menurutnya, penambahan jalur pendakian rinjani di KLU tentu saja akan menambah kuota pendaki yang ingin merasakan sensasi Rinjani. Di samping itu, Santong juga memiliki kekayaan alam berupa hutan dan air terjun dengan berbagai keindahan. Menurut Burhan, ini justru akan memiliki efek domino nantinya. 


Kendati demikian, Burhan menyadari kesiapan dalam sektor infrastruktur masih mesti dilengkapi guna membuka jalur pendakian secara resmi. Pola-pola mitigasi mesti dipetakan lebih awal, dan tentu saja dengan kesiapan sumber daya manusia. 


Wakil Ketua I DPRD KLU Burhan M. Nur

"Akan banyak dampaknya nanti, karena Santong ini kaya, air terjun saja puluhan, bagaimana kalau itu dibuka disandingkan dengan pendakian Rinjani, pasti menarik," kata anggota Fraksi Demokrat DPRD KLU itu. 


Sementara itu, Ketua Pokdarwis Pesona Alam Santong (PAS) Malkam Hadi, membenarkan pendapat Burhan. Pihaknya telah melakukan ekspedisi Rinjani melalui jalur Santong pada 2021 lalu. Kemudian telah diulanginya beberapa kali. Dari hasil ekspedisi tersebut, pihak PAS berhasil memetakan dan mendokumentasikan berbagai potensi dan kekayaan Santong sebagai potensi wisata Lombok Utara. 


"Banyak hal unik di jalur kita ini yang tidak ada di jalur pendakian lain. Benar, infrastruktur kita memang masih kuranga terutama terkait akses. Semog ke depan bisa direalisasikan dan dapat dibuka menjadi jalur pendakian resmi," kata Malkam. (tri/daily)

Terkini