Iklan

, September 04, 2023 WIB
Last Updated 2023-09-04T14:38:51Z
EkonomiLingkunganNasional

Program Bioremediasi, 34 Kelompok Tani di KLU Terima Bantuan Pestisida Organik | Daily Lombok

Pengecekan pestisida yang didistribusikan di halaman kantor DKP3 KLU

Daily Lombok Utara - Sejumlah 34 kelompok tani di tiga kecamatan di Lombok Utara yaitu kecamatan Bayan, Gangga, dan Tanjung, mendapat bantuan pestisida organik dari pemerintah pusat, pada Senin (4/9/2023). Pengecekan bantuan dilakukan di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Lombok Utara, sebelum didistribusikan ke masing-masing Unit Pelayanan Teknis (UPT) di masing-masing kecamatan untuk diserahkan kepada para kelompok tani.


Pemberian pestisida organik tersebut merupakan program dari pemerintah pusat yang disebut dengan Bioremediasi atau mengembalikan tanah menjadi sehat dan meminimalisir dampak pupuk kimia yang berdampak buruk bagi tanah. 


"Di KLU termasuk penghasil tanaman padi, dan tanahnya dapat dikatakan cukup beresiko oleh paparan pupuk kimia. Itu sebabnya program ini juga disasar bagi para petani di KLU," urai Saparindi, Pendamping dari PT Prima Agrotech. 


"Semoga dengan program ini, upaya pengembalian tanah menjadi tanah pertanian yang sehat dan produktif dapat berhasil, dan tentu saja menambah kuantitas panen petani kita," lanjut Saparindi. 


Sementara itu, Agronomis dari PT Prima Agrotech Muhammad Ihsan mengungkapkan, pihaknya merupakan perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan pestisida organik bagi para petani. Untuk wilayah Lombok Utara sendiri, telah disediakan pestisida untuk penggunaan di luasan 614 hektar tanaman padi. 


"Ini untuk berbagai daerah, ada Lombok Tengah juga, namun untuk Lombok Utara sendiri itu untuk luasan penggunaan sekitar 614 hektar sesuai pengajuan daerah," terang Ihsan. 


Ia menyebutkan, setelah pendistribusian pestisida ini, nantinya tim dari perusahaan akan turun untuk memberikan pembinaan dan sosialisasi terkait pemakaian dan penggunaan pestisida tersebut. Hal tersebut, selain merupakan kewajiban perusahaan juga merupakan upaya untuk mengantisipasi kesalahan dalam pemakaian yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman, atau hasil yang tidak maksimal. 



"Nanti tim kami akan memberikan sosialisasi langsung mendampingi, agar petani juga paham bagaimana teknis pemakaiannya," tambahnya. 


Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) DKP3 KLU Abdul Ghofur menerangkan, program Bioremediasi ini sudah berjalan cukup lama, sebelumnya telah didistribusikan bibit padi kepada para kelompok tani sekitar dua bulan lalu, kemudian pupuk, dan saat ini pestisida yang didistribusikan. 


"Ini program sudah berjalan dari beberapa bulan lalu, dua bulan lalu kami menerim bibit padi, sekarang ini obatnya," jelas Ghofur. 


Ia menuturkan, 34 kelompok yang didata sebagai penerima manfaat terbesar adalah di kecamatan Bayan dengan 17 kelompok, kecamatan Tanjung 15 kelompok, dan 2 kelompok dari kecamatan Gangga. 


Ia menyatakan, kendati tim dari perusahaan sudah melakukan pendampingan, namun pihaknya juga akan menerjunkan tim penyuluh di setiap desa untuk melakukan pemantauan. 


"Kita akan tetap tugaskan tim penyuluh di desa-desa, agar dari pihak perusahaan juga dapat lebih mudah melakukan sosialisasi di masyarakat, karena penyuluh yang lebih paham persoalan di masing-masing kelompok binaannya," tambah Ghofur. (tri/daily)

Terkini