Iklan

, Mei 20, 2023 WIB
Last Updated 2023-05-20T07:19:06Z
EkonomiLingkunganNasional

Proyek Pelebaran Jalan Dimulai, PDAM KLU Minta Pelanggan Siaga Tampung Air | Daily Lombok

Pengerjaan proyek pelebaran jalan

Daily Lombok Utara - Pengerjaan proyek pelebaran jalan nasional Tanjung-Bayan Lombok Utara telah dimulai, usai pembebasan lahan beberapa waktu lalu, kini tengah memasuki tahap pembersihan sempadan jalan di beberapa titik. Beberapa jaringan perpipaan pipa air miliki PDAM maupun pipa listrik milik PLN yang tertanam di samping jalan, dipastikan akan digeser. Hal ini mengakibatkan pelayanan air oleh PDAM Kabupaten Lombok Utara (KLU) bakal terganggu. 


Informasi tersebut disampaikan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Amerta Dayan Gunung, atau PDAM KLUKLU, Firmansyah, saat ditemui di kantornya Jumat (19/5/2023) siang. 


Firman (sapaan akrab Firmansyah) menyebutkan, pergeseran pipa akan meliputi pipa jaringan tsersier dan jaringan distribusi yang ditanam di sebelah kiri dan kanan ruas jalan tersebut. Dikarenakan ini proyek pelebaran, pipa-pipa jaringan tersebut akan digeser mengikuti luas ruas jalan baru yang direncanakan. 


"Kita geser, nanti jangan sampai pipa kita tertanam di bawah aspal. Karena, jika ada perbaikan nanti akan susah dilakukan, dan berpotensi merusak aspal di atasnya," jelas Firman. 


Proses pergeseran pipa tersebut akan dilakukan di awal-awal pengerjaan proyek pelebaran jalan, dengan asumsi akan selesai sekitar dua atau tiga bulan ke depan. Pergeseran pipa pun dilakukan di semua titik jaringan yang tersentuh oleh proyek pelebaran jalan tersebut. 


"Sekitar dua atau tiga bulan di awal pengerjaan proyek ini, proyek ini kalau tidak salah dikerjakan selama satu tahun anggaran, dan untuk pergeseran pipa hanya di awal pengerjaan saja," jelasnya. 


Dirut PDAM KLU Firmansyah (kostum biru) meninjau lokasi galian di titik Kayangan, bersma tim pelaksana proyek pelebaran jalan

Ia memastikan, layanan distribusi air minum PDAM KLU kepada pelanggan akan terganggu selama proses ini, oleh sebab itu pihaknya menyarankan bagi masyarakat atau pelanggan untuk siaga menampung air. Jika pun ada kebutuhan mendesak, pihak PDAM KLU akan melayani masyarakat dengan mobil tangki. 


"Pasti nanti distribusi akan terganggu, kami sarankan bagi pelanggan agar siaga menampung air, jika ada keluhan langsung saja hubungi Call Centre Amerta Care, bila perlu nanti kami kerahkan armada tangki," terang Firman. 


Gangguan tersebut, juga telah diberitahukan kepada pelanggan PDAM KLU melalui layanan Amerta Care, dan semua media sosial milik PDAM KLU.


Manajer Teknik PDAM KLU Muzakkir menjelaskan, saat ini di titik pasar Tanjung, sedang dilakukan proses pembersihan dikarenakan, beberapa bagian dari bangunan yang telah dibebaskan belum dirapikan. Hal tersebut guna mempermudah proses penggalian untuk mencapai pipa yang telah ditanam sebelumnya. 


Berbeda dengan di titik ruas jalan nasional di Dusun Lengkukun, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, penggalian sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Meski penggalian telah dilakukan, pipa eksisting tersebut belum digeser, lantaran pihak pelaksana proyek pelebaran jalan belum mengkonfirmasi titik perpindahannya. 


"Untuk di Tanjung, baru mulai pembersihan sejak Kamis (18/5/2023) namun penggalian belum dimulai. Untuk penggalian kami dibantu tim pelaksana proyek jalan, tapi kalau untuk pergeseran dari tim PDAM sendiri," jelas Muzakkir. 


"Di Kayangan, sudah digali, tapi belum kami geser, karena pihak pelaksana proyek jalan, belum mengkonfirmasi pihak kami untuk titik pergesrannya," tambah Muzakkir. 


Asisten Manajer Bidang Transmisi dan Distribusi (Transdit) Sakaki menjelaskan, tim PDAM KLU telah disiapsiagakan, mereka harus standby selama pengerjaan jalan berlangsung dan mengikuti pola kerja pengerjaan proyek pelebaran jalan. Bahkan, pihaknya telah menambah jumlah pekerja harian guna memenuhi kebutuhan tenaga di lapangan. 


Galian di ruas jalan nasional Dusun Lengkukun, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan

"Kita kerja harus mengikuti pola kerja mereka yang melaksanakan proyek pelebaran jalan, kalau mereka kerja sampai sore kami ikut sampai sore, kalau sampai dini hari kami juga begitu, karena galian tersebut harus kami kawal," jelas Sakaki. 


Dikhawatirkan, ketika penggalian terjadi kebocoran pipa, maka harus ditangani secara langsung. Kalau tidak, layanan kepada pelanggan akan terganggu dan berpotensi menyebabkan kerusakan dan menghambat pekerjaan proyek pelebaran jalan. 


"Itu sebabnya kami harus standby mengawal penggalian itu," jelasnya. 


Dikatakan pihak PDAM KLU, beberapa pipa eksisting yang sudah ada, akan digeser jika kualitas pipanya masih bagus, sisanya akan diganti dengan yang baru. (tri/daily)

Terkini