Iklan

, Maret 30, 2023 WIB
Last Updated 2023-03-29T17:19:24Z
EkonomiLingkunganNasional

Cuaca Tidak Menentu, DKPPP KLU Sosialisasi Keselamatan Kerja untuk Nelayan | Daily Lombok

Kepala DKPPP KLU Tresnahadi

Daily Lombok Utara - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Lombok Utara (KLU) melakukan sosialisasi keselamatan kerja bagi para nelayan di Lombok Utara. Di hari pertama ini, Rabu (29/3/2023) dilakukan sosialisasi untuk kelompok-kelompok nelayan di tiga kecamatan, yaitu Pemenang, Tanjung, Gangga, yang bertempat di Desa Sigar Penjalin, Tanjung. Selanjutnya untuk dua kecamatan berikutnya, yaitu Kayangan dan Bayan, akan dilaksanakan pada Kamis (30/3/2023) di Kantor Camat Kayangan. 


Kepala DKPPP KLU Tresnahadi menjelaskan, sosialisasi ini cukup dibutuhkan oleh para nelayan di Lombok Utara. Pasalnya, nelayan merupakan salah satu profesi dengan risiko kecelakaan yang cukup tinggi. Diharapkan, para nelayan juga agar dapat bergabung menjadi keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan, sebagai salah satu alternatif asuransi bagi para nelayan. 


"Nelayan ini cukup riskan, oleh sebab itu, kami lakukan sosialisasi ini. Kami juga bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, agar para nelayan kita mau menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Setidaknya ketika terjadi musibah, ada asuransi yang dapat diandalkan," jelas Tresnahadi. 


Bukan hanya BPJS Ketenagakerjaan, DKPPP KLU juga menghadirkan narasumber dari Bassarnas guna memberikan pemahaman kepada nelayan terkait langkah-langkah penyelamatan diri atau mitigasi ketika terjadi kondisi darurat di laut. Selain itu pihaknya juga mengundang BMKG guna menjelaskan kepada nelayan tentang kondisi cuaca yang memungkinkan nelayan pergi melaut, begitu juga dengan kondisi cuaca yang berbahaya. 


"Kita hadirkan pula dari Bassarnas, untuk memberikan pemahaman terkait tindakan-tindakan penyelamatan dan kedaruratan, juga BMKG terkait kondisi cuaca," ungkapnya. 


Pada kesempatan tersebut, Tresnahadi bersama BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan santunan kepada keluarga salah satu nelayan asal Desa Sigar Penjalin yang terkena musibah (meninggal dunia) saat melaut. Santunan tersebut diberikan senilai Rp 42 juta. 


Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi, mendukung kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihak DKPPP KLU. Menurut Anding, cuaca saat ini cenderung berubah-ubah dan tidak bisa diprediksi secara utuh. Biasanya, nelayan libur melaut pada pertengahan bulan Desember hingga Februari, lantaran pada bulan-bulan tersebut kerap terjadi angin kencang dan ombak pasang yang cukup besar. Namun, pada tahun ini nelayan tidak berani turun melaut hampir lima bulan mulai dari Nopember 2022 hingga Maret 2023. Hal ini mengakibatkan nelayan kekurangan pasokan pangan. 


"Cuaca ini tidak bisa diprediksi. Karena terlalu lama tidak melaut, nelayan kehabisan persediaan pangan, akibatnya dengan cuaca ekstrim sekalipun kadang nelayan kita nekat. Hal ini yang perlu diwaspadai," ujar Anding. 


Nelayan biasanya melaut di bulan-bulan aktif (cuaca bagus) dan hasilnya mereka bisa membeli sesuatu yang bahkan dapat dijual saat musim angin (cuaca buruk) sehingga ketersediaan pangan mereka terpenuhi. Tapi dengan kondisi cuaca tidak menentu dalam waktu yang cukup panjang, nelayan mulai kebingungan dan ada sebagian yang nekat melaut dengan mengesampingkan resiko besarnya. 


"Di masyarakat kita, kecukupan kebutuhan keluarga merupakan prioritas utama, sehingga terkadang risiko sebesar apa pun dapat dikesampingkan. Kami dari pemerintah sedang membahas program untuk memenuhi kebutuhan pangan nelayan kita saat ini," tegasnya. 


Senada dengan Tresnahadi, ia menyatakan, BPJS Ketenagakerjaan dapat dijadikan sebagai asuransi. Tidak ada yang menginginkan musibah terjadi, tapi dengan risiko di laut yang cukup tinggi, menurutnya, cukup bijak jika nelayan menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. (tri/daily)

Terkini