![]() |
| Kepala Desa Jenggala Fahruddin |
Daily Lombok Utara - Usai didemo akibat isu penggerebekan di salah satu hotel di Mataram, Kepala Desa Jenggala Fahruddin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf. Hal ini disampaikan pada media Senin (24/11/2025) di kediamannya.
Menurut Fahruddin, isu yang beredar merupakan kesalahpahaman. Pertemuannya di hotel tersebut dengan seorang wanita yang terlibat dalam isu tersebut adalah dalam rangka penyelasaian masalah.
"Kami bertemu untuk menyelesaikan masalah, tidak ada hal lain seperti yang diisukan," ujar Fahruddin.
Ia melanjutkan, pertemuannya dengan yang bersangkutan singkat hanya beberapa menit saja. Setelah pembicaraan selesai ia hendak meninggalkan lokasi pertemuan, namun tiba-tiba ada ketukan pintu. Dari peristiwa tersebut muncullah isu yang kurang sedap itu.
"Kami selesai bicara, saya berpamitan, dan hendak keluar tiba-tiba terdengar ketukan pintu, di sanalah pecahnya isu ini," kata Fahruddin.
Ia menyampaikan, dirinya hanya beberapa menit dalam pertemuan itu, dan masih dalam kondisi berpakaian lengkap.
"Dari mana isu ini disimpulkan? Sedangkan kami masih berpakaian lengkap, tidak ada indikasi untuk saya melakukan itu," ujarnya.
Ia pun meminta maaf kepada semua pihak, masyarakat maupun keluarga perempuan tersebut. Menurutnya kesalahpahaman ini mesti ia klarifikasi sehingga tidak muncul asumsi-asumsi liar.
"Saya meminta maaf atas kegaduhan ini, saya meminta maaf pada keluarga di sini (keluarganya), juga kepada keluarga si wanita, dan seluruh masyarakat Jenggala. Ini mesti saya jawab agar tidak menimbulkan asumsi negatif," ucapnya.(tri/daily)



