Iklan

Redaksi Daily Lombok
, Desember 12, 2024 WIB
Last Updated 2024-12-12T05:23:07Z
LingkunganNasional

"Mitigas Vegetatif" Tajuk BPBD KLU Tanam Ribuan Pohon Lestarikan Mata Air dan Rawat DAS | Daily Lombok

Salah satu tim BPBD KLU berpose pada kegiatan penanaman pohon

Daily Lombok Utara - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) melakukan penanaman ribuan pohon bersama masyarakat kecamatan Kayangan. Penanaman tersebut dilakukan di Desa Santong, Daerah Aliran Sungai (DAS) Lokoq Sidutan, DAM Santong, dan DAS Tiu Teja. Lebih dari 1.000 pohon tersebut ditanam BPBD bersama masyarakat sekitar selama tiga hari.


Kepala Pelaksana BPBD KLU Zaldy Rahadian mengungkapkan, pohon yang ditanam saat ini merupakan pohon-pohon penyangga mata air dan penguat atau penahan abrasi, seperti pohon Beringin dan Bambu. Kedua jenis pohon tersebut dinilai efektif memproduksi air dan menahan abrasi di sekitar sempadan sungai.


"Ini kita lakukan guna mencegah terjadinya abrasi di DAS, dan pohon seperti beringin ini sangat efektif sebagai penyangga air kita, di KLU sendiri kerap terjadi kekeringan," papar Zaldy, Kamis (12/12/24).


Kegiatan penanaman bertajuk "Mitigasi Vegetatif" ini juga diharapkan dapat memperluas tutupan lahan hijau di daerah hulu. Diketahui, tutupan hijau lahan hutan saat ini juga mulai berkurang lantaran pengelolaan hutan yang dinilai kurang efektif. Zaldy melanjutkan, kegiatan ini memang tidak bisa langsung dilihat dampaknya saat ini, oleh sebab itu pihak BPBD KLU melibatkan masyarakat, selain menanam masyarakat juga setempat juga dapat bertanggung jawab untuk menjaga pohon-pohon yang telah ditanam.


"Kita libatkan masyarat agar ada rasa memiliki, jadi secara tidak langsung mereka akan memiliki rasa tanggung jawab menjaga pohon-pohon ini, dan memang kelestarian alam, air dan sumberdaya hayati ini menjadi tenggung jawab kita bersama," tegas Zaldy.


Pemuda setempat terlibat kegiatan penanaman pohon bersama BPBD KLU

Ditemui di lokasi penanaman pohon tersebut, Ketua Pokdarwis PAS Malkam Hadi membenarkan pendapat Zaldy. Ia menuturkan, saat ini, khususnya pohon beringin, memiliki resiko ancaman tinggi lantaran banyak penggemar bonsai yang menjadikan pohon beringin sebagai bahan baku utama. Tren ini brrpotensi menjadi ancaman untuk kelestarian air di Lombok Utara.


"Kita nanam sekarang, kalau tidak dijaga, nanti bisa habis ini diambil sama oknum-oknum penggemar bonsai, bahkan mereka sampai mencari ke tengah hutan," kata Malkam.


Ia dan pihak pokdarwis mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilakukan BPBD KLU di desa Santong. Pasalnya, kelestarian alam yang dijaga merupakan modal utama pariwisata desa Santong. Menurutnya, kegiatan penanaman ini erat kaitannya dengan pariwisata, terlebih pada konsep pembangunan wisata desa Santong yang digagas Pokdarwis PAS merupakan pariwisata berbasis konservasi.


"Saya sangat setuju, apalagi kita di sini punya perencanaan wisata yang berbasis konservasi. Jangan sampai alam menjadi korban, justru wisata dapat maju jika alam kita lestari. Sekali lagi saya mengapresiasi kegiatan BPBD ini," pungkas Malkam. (tri/daily)

Terkini