Kegaiatan pengukuhan tim pemenangan Danny-Zaki di Gangga |
Daily Lombok Utara - Ribuan warga memadati Pantai Papak pada Minggu, 18 Agustus 2024, untuk menghadiri pengukuhan tim pemenangan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan dan Dr. Zaki Abdillah, di Kecamatan Gangga.
Acara ini menegaskan komitmen masyarakat Gangga untuk mendukung perubahan yang lebih baik di Kabupaten Lombok Utara.
Bakal Calon Wakil Bupati Lombok Utara, Dr. Zaki Abdillah, dalam sambutannya menyatakan bahwa pengukuhan ini bukan hanya untuk memenangkan pasangan Danny-Zaki, tetapi juga untuk membawa perubahan yang signifikan di kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir, Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih berada dalam kategori kabupaten termiskin di NTB, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah dan masih tergolong sebagai daerah tertinggal oleh Pemerintah Pusat.
"Hari ini kita berkumpul di sini untuk menyatukan tekad dan niat kita tidak hanya memenangkan paket Danny-Zaki, tapi juga untuk merubah Lombok Utara menjadi lebih baik. Tagline kami ‘KLU Hebat’ bukan untuk menunjukkan bahwa pasangan kami lebih hebat daripada pasangan lain, tapi karena kita ingin berikhtiar bersama untuk menjadikan Lombok Utara lebih hebat dari sebelumnya," tegas Dr. Zaki.
Ribuan masyarakat tampak hadir dengan antusias |
Ia menambahkan bahwa pasangan Danny-Zaki berkomitmen untuk menghadirkan kesejahteraan, jaminan hidup layak, aman, dan setara bagi seluruh masyarakat Lombok Utara.
Dr. Zaki juga menekankan bahwa jika pasangan mereka menang, tidak akan ada ASN atau kontraktor yang perlu takut akan mutasi atau kehilangan pekerjaan.
"Jika paket Danny-Zaki menang, tidak boleh ada ASN atau kontraktor yang ketakutan di mutasi atau tidak mendapat pekerjaan. Kita akan perjuangkan masyarakat KLU agar hidup layak, aman, dan setara tanpa takut diperlakukan tidak adil. Mari kita hapus kebencian politik selama ini. Saya mengajak pendukung Danny-Zaki untuk berpolitik dengan cara yang santun," ujarnya.
Sementara itu, politisi PDIP Raden Nuna Abriadi dalam orasi politiknya menjelaskan bahwa selama 10 tahun terakhir ia menjadi ketua tim pemenangan untuk pemimpin KLU, namun pada Pilkada kali ini ia memilih mendukung pasangan Danny-Zaki.
Menurutnya, demokrasi di Lombok Utara selama ini diwarnai oleh ketakutan dan intimidasi, terutama terhadap ASN dan tenaga kontrak, yang menurutnya harus diakhiri.
"Kita ingin anak cucu kita kelak mampu memimpin kabupaten ini. Kalau 10 tahun kemarin demokrasi kita dihiasi oleh ketakutan, sekarang kita harus akhiri dan memilih pemimpin yang tepat dalam diri pasangan Danny-Zaki," jelasnya.
Nuna Abriadi juga menggambarkan Pemilukada kali ini sebagai pertarungan antara pemilik modal dengan rakyat biasa.
Ia menekankan bahwa gerakan rakyat ini murni ingin perubahan di Lombok Utara agar semua masyarakat dapat menikmati manfaat pembangunan, bukan hanya segelintir kelompok atau golongan.
"Kalau merasa diri besar, merasa diri menang, kenapa harus takut dengan kekuatan rakyat yang bergerak? Mari kita kembalikan hakikat keadilan untuk rakyat," ajaknya.
Januardi, seorang warga Desa Segara Katon, Kecamatan Gangga, mengamini apa yang disampaikan oleh Dr. Zaki dan Raden Nuna. Ia mengungkapkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, Lombok Utara relatif stagnan bahkan menurun dalam beberapa aspek.
Ia berharap ada perubahan dalam kepemimpinan Lombok Utara, karena menurutnya, kepemimpinan selama ini yang berkutat pada Najmul dan Djohan tidak membawa perubahan yang berarti.
"Kami sudah pernah merasakan di masa Pak Djohan dan Pak Najmul. Tidak ada perubahan sama sekali, KLU masih jadi daerah tertinggal. Jadi apapun yang terjadi dalam Pemilukada kali ini, kami ingin ada pemimpin baru," harapnya. (tri/daily)