Iklan

, Februari 14, 2023 WIB
Last Updated 2023-02-14T02:44:15Z
EkonomiNasionalPolitik

Demo Kehadiran Retail Modern Skala Nasional, Massa Diacuhkan Bupati | Daily Lombok

Demontrasi anti Alfamart dan Indomaret

Daily Lombok Utara - Puluhan masyarakat Kabupaten  Lombok Utara (KLU) yang tergabung dalam koalisi Kelompok Pengusaha, Pedagang, UMKM dan LSM melakukan demo penolakan kehadiran ritel modern, di depan kantor Bupati Lombok Utara, Senin (13/2/2023). Namun massa aksi merasa kecewa lantaran sejak pagi hingga menjelang sore tidak kunjung diterima Pemerintah KLU.


"Sampai sore kita demo, kami tidak diterima oleh Bupati, dan kami merasa kecewa sekali dan besok kami akan datang ," ujar Kordinator Umum (Kordum) Kelompok Pengusaha, Pedagang, UMKM dan LSM, Wira Maya Arnadi.


Dikatakannya, lima hari sebelum aksi pihaknya telah bersurat terlebih dulu ke Pemda KLU. Namun kenyataan yang terjadi, kedatangan pihaknya justru tidak diterima dengan baik. Alasan mereka diterima kabarnya karena Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu masih melakukan rapat. 


Alasan ini dinilai Maya terkesan kurang masuk akal. Menurutnya cukup mustahil jika rapat digelar hingga satu hari penuh. Padahal ketika jam istirahat kerja, Bupati Lombok Utara seharusnya bisa datang bertemu massa aksi.


“Kok Sampai sekarang ini kita tidak diterima? ini sama halnya menolak, bahkan katanya kita disuruh jadwal ulang," katanya kesal.


Hal ini dinilainya justru membuat masyarakat semakin kehilangan kepercayaan terhadap Pemda KLU, terutama Bupati Lombok Utara. Setelah aksi kali ini tidak diterima Pemda KLU, koalisi Kelompok Pengusaha, Pedagang, UMKM dan LSM akan kembali melakukan demo selama lima hari berturut-turut.


“Tentunya dengan menghadirkan massa yang lebih banyak lagi,” tandasnya.


Koordinator Lapangan Kelompok Pengusaha, Pedagang, UMKM dan LSM Hamdan Wadi menambahkan, aksi kali ini pihaknya merasa telah ditipu. Selain rapat, massa aksi juga diberi alasan jika Bupati Lombok Utara sedang tidak ada di kantor. Banyaknya alasan yang disampaikan justru membuat massa aksi meragukan kebenarannya.


"Makanya kami ingin masuk, hanya ingin pastikan benar tidak bupati itu tidak ada, jika itu tidak benar maka kami merasa dibohongi, Tapi kalau ada berarti Pak Bupati pengecut tidak berani ketemu dengan kami anaknya,” katanya.


Menurut Hamdan, tidak banyak hal yang menjadi tuntutan massa aksi tersebut. Mereka hanya meminta agar Bupati Lombok Utara menolak masuknya segala bentuk dan jenis ritel modern. Penolakan tersebut yakni dengan tidak menerbitkan atau memberikan izin usaha ritel modern seperti Alfamart, Indomart dan ritel modern lainnya.


Massa aksi meminta agar Pemda KLU mencabut atau membatalkan izin ritel modern yang telah berjalan tanpa kajian sosial ekonomi. Namun jika tuntutan ini tidak bisa dipenuhi Pemda, dirinya bersama massa aksi meminta agar Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mundur dari jabatannya.


"Karena tidak diterima, besok kami akan datang lagi dengan jumlah yang lebih besar," pungkasnya.


Terpisah, Kapolres Lotara AKBP I Wayan Sudarmanta mengatakan pihaknya menerjunkan 180 personel untuk mengamankan aksi demo tersebut. Mulai dari unit Shabara, Dalmas, gabungan Polsek, Intel, dan Reskrim. Banyaknya personel yang diturunkan lantaran informasi estimasi massa yang disampaikan hingga 1.000 orang.


“Polwan juga kita turunkan karena khawatir dengan massa ibu-ibu,” ujarnya.


Sebelum aksi demo berlangsung, tim Polres Lotara sudah melakukan pendekatan terlebih dahulu pada masyarakat. Tujuan pendekatan itu untuk mencari jalan terbaik dan cepat untuk menciptakan kondisi yang kondusif.


"Saya sangat salut dengan Lombok Utara, karena ini adalah wilayah yang kondusif, dalam artian masyarakatnya sadar hukum dan cinta sama daerahnya sendiri sehingga tidak terjadi onar," jelasnya.


Kapolres mengaku dirinya sudah bertemu dengan Bupati Lombok Utara dan diminta agar dijadwalkan ulang. Nantinya akan dikomunikasikan lagi antara pemerintah daerah dengan perwakilan masyarakat agar bisa bertemu untuk duduk bersama.


“Alasan tidak bisa bertemu memang karena bupati ada rapat, Bahkan saya tadi mau komunikasi sama beliau harus menunggu,” katanya.


“Dipastikan hari ini pendemo tidak bisa bertemu dengan Bupati, karena beliau sudah berjanji lainnya lagi,” tutup Kapolres. (tri/daily)

Terkini