Iklan

, Januari 28, 2023 WIB
Last Updated 2023-01-28T06:35:16Z
Nasional

Istalasi Gizi RSUD KLU Gelar Penyuluhan, Peringati Hari Gizi Nasional Ke-63 | Daily Lombok


Daily Lombok Utara - Istalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-63 Tahun 2023 dengan memberikan sosialisasi dan peningkatan pemahaman gizi kepada orang tua dan anak-anak yang ada di ruang IRNA Anak RSUD KLU, Sabtu (28/1/2023). 


Kegiatan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama para orang tua terkait kesadaran asupan gizi terhadap anak-anak mereka. Hal itu diungkapkan Kepala Ruang Gizi RSUD KLU Candra Dewi usai kegiatan tersebut. 


"Kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini (2023). Ini kami lakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terkait asupan gizi anak," ujar Candra. 


Kegiatan ini diikutsertai oleh semua anak dan para orang tua pasien yang sedang berada di IRNA Anak RSUD KLU. Ke depan, lanjut Candra, pihaknya juga akan lebih intensif melakukan kegiatan sosialisasi gizi serupa dengan memperkenalkan olahan-olahan pangan lokal tinggi protein yang dapat meningkatkan kualitas gizi anak. 


Foto bersama usai penyuluhan

"Saat ini kami perkenalkan tiga varian makanan atau pangan lokal tinggi protein berbahan dasar ayam yang dapat meningkatkan gizi anak dan mencegah stunting, seperti Nuget Ayam, Bola Ayam, dan Pangsit Ayam," urai Candra, yang sekaligus sebagai panitia kegiatan penyuluhan tersebut saat dikonfirmasi Daily Lombok. 


Sementara itu, Dokter Spesialis Anak yang memberikan pemaparan materi pada penyuluhan tersebut dr. Tarita Susanti menyatakan, persoalan gizi di Lombok Utara bukan pada kemampuan masyarakat, namun pada minimnya pengetahuan para orang tua terhadap kandungan gizi dan protein makanan yang diberikan kepada anak. 


Lombok Utara sebagai daerah yang memiliki wilayah pesisir, persawahan, perkebunan, hutan, hingga pengunungan, hampir di semua wilayahnya merupakan daerah yang kaya sumber makanan. Oleh sebab itu tidak sulit menemukan bahan makanan dengan protein tinggi di Gumi Tioq Tata Tunaq. Namun, menurut dr. Susanti (sapaan akrab dr. Tarita Susanti), pengetahuan masyarakat terhadap bahan makanan olahan terlihat minim sehingga kualitas gizi anak-anak di KLU masih cenderung rendah. 


"Lombok Utara ini daerah yang kaya, contohnya saja wilayah pesisir membentang, artinya ikan melimpah, sumber protein banyak sekali. Tapi, tingkat kualitas gizi anak-anak masih tergolong rendah. Artinya pemahaman orang tua masih kurang di sini. Itu sebabnya kami sampaikan penyuluhan terkait olahan pangan lokal," jelas dokter spesialis anak yang sudah 1,5 tahun bertugas di RSUD KLU ini. 


Memberikan penyuluhan terhadap orang tua anak

Ia mengatakan, kegiatan penyuluhan yang dilakukan pihak RSUD KLU ini merupakan hal yang tepat guna memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para orang tua. Ia menyebutkan, selain dengan penyuluhan ini pihaknya juga telah melakukan pembinaan (konseling) terhadap orang tua pasien yang memiliki masalah gizi terkait anak-anak mereka. 


"Dalam memeriksa anak-anak ini kami juga rutin memberikan pengarahan dan konseling, kami selalu menyelipkan sosialisasi-sosialisasi gizi semacam ini jika ada orang tua pasien yang sedang kami tangani anak-anaknya," papar dr. Susanti. 


Persoalan stunting dan gizi ini, menurut dr. Susanti, bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit atau dokter yang bersangkutan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama khususnya orang tua anak. Sehingga dibutuhkan kolaborasi yang baik antara semua pihak untuk mencegah anak mengalami kekurangan gizi. 


"Ini tanggung jawab bersama, sehingga perlu kerja sama yang baik antara semua pihak, agar anak-anak kita di KLU terhindar dari kekurangan gizi," tutupnya. (tri)

Terkini