![]() |
| Foto bersama |
Daily Lombok Utara – Dusun Gol, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, terpilih menjadi tuan rumah Konsolidasi Relawan Nasional 2025 yang digelar oleh ID Humanity Dompet Dhuafa.
Kegiatan berskala nasional ini berlangsung selama tiga hari, 7–9 November 2025, dan diikuti oleh ratusan relawan dari berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya ialah memperkuat solidaritas serta meningkatkan kapasitas kerelawanan di tingkat nasional.
Kepala Dusun Gol, Hayadi, S.Pd., menjelaskan bahwa hubungan antara Dusun Gol dan Dompet Dhuafa telah terjalin sejak tahun 2013.
“Dompet Dhuafa sudah hadir di Dusun Gol sejak 2013. Saat gempa 2018, mereka banyak membantu masyarakat dengan membangun MCK di lima RT, mendirikan masjid darurat, menyediakan hunian sementara, serta memberikan layanan kesehatan dan pendampingan psikologis. Banyak pula bantuan pascabencana yang diberikan, seperti program Air Kehidupan, bahkan pengiriman dai Cordova saat bulan suci Ramadan,” ujar Hayadi.
Berbeda dari kegiatan nasional lainnya, Konsolidasi Relawan Nasional 2025 menerapkan konsep homestay, di mana para relawan menginap di rumah-rumah warga. Pola ini tidak hanya mempererat hubungan sosial antara relawan dan masyarakat, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi warga setempat.
Kehadiran para relawan disambut hangat oleh warga Dusun Gol. Salah seorang warga yang rumahnya ditempati mengaku senang dan bangga bisa berinteraksi langsung dengan relawan dari berbagai daerah.
“Kami merasa seperti keluarga. Mereka sopan, terbuka, dan membawa semangat baru bagi dusun kami,” ujarnya.
Kepala Bagian Kerelawanan ID Humanity Dompet Dhuafa, Narwan, menuturkan bahwa pemilihan Dusun Gol sebagai lokasi kegiatan didasari oleh nilai historis serta semangat kebersamaan yang telah tumbuh sejak masa tanggap bencana.
“Dusun Gol merupakan wilayah binaan kami sejak gempa 2018. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengenang sekaligus memperkuat kembali solidaritas yang pernah terbangun. Kami berharap relawan yang tinggal bersama warga tetap rendah hati, dekat dengan masyarakat, dan tidak kehilangan esensi kemanusiaan,” jelas Narwan.
Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta mengikuti berbagai agenda edukatif dan sosial untuk memperkuat kompetensi serta kolaborasi antarelawan.
Hari Pertama: Pembukaan kegiatan, pengenalan ID Humanity, dan sesi Belajar Baik.
Hari Kedua: Sosialisasi Peraturan Kepala BNPB Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana, penyusunan dokumen pedoman relawan ID Humanity, serta pertunjukan kesenian daerah.
Hari Ketiga: Pelaksanaan bakti sosial dan layanan kesehatan masyarakat.
Narwan menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jaringan relawan Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia.
“Ini adalah bentuk ikhtiar kami agar semangat kemanusiaan terus hidup. Tanpa relawan, kami bukan siapa-siapa,” tegasnya.
Hayadi berharap pelaksanaan Konsolidasi Relawan Nasional 2025 di wilayahnya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Dusun Gol.
“Kami sangat bersyukur, karena kapan lagi Dusun Gol bisa didatangi oleh relawan dari seluruh Indonesia. Hubungan masyarakat dengan para relawan sangat dekat, sebab mereka tinggal dan menginap di rumah warga. Banyak hal yang bisa dipelajari dan dibicarakan, mulai dari penanggulangan bencana hingga pemberdayaan masyarakat. Tentu cerita tentang Dusun Gol ini akan tersebar ke seluruh penjuru Indonesia,” pungkasnya.



