Iklan

Redaksi Daily Lombok
, Oktober 11, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-06T07:46:16Z
EkonomiHukrimNasionalPariwisataPendidikanPolitik

Bupati Najmul Hadiri Rapimnas V Gema Buddhi Indonesia | Daily Lombok

Foto bersama saat Rapimnas V Gema Buddhi Indonesia

Daily Lombok Utara - Kabupaten Lombok Utara menjadi lokasi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V Generasi Muda Budhis Indonesia, mengusung tema “Lestari Alamku, Maju Negeriku: Menegakkan Etika dan Garda Moral Untuk Generasi Mendatang”, kegiatan yang dilaksanakan ini berlangsung di Halaman Kantor Bupati (11/10). Kegiatan ini dihadiri Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH, Menteri Lingkungan Hidup RI Dr. Hanif Faisol Nurofiq., S Hut., M.P, Ketua Komisi XII DPR-RI Bambang Patijaya, SE., MM, Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama RI Drs. Supriyadi., M.Pd, Deputi Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kemen LH RI Hanifah Dwi Nirwana, YM Bhikku Sangha Bhiksu Vidya Sanana, Direktur Pengurangan Sampah Kementerian LH RI Agus Rusli S.Pi., M.Si, Staf Ahli Gubernur NTB Dr. H. Ahsanul Khalik, S.Sos., Wakapolda NTB, para perwakilan Anggota Forkopimda NTB dan KLU, Anggota DPRD Provinsi NTB,Anggota DPRD KLU serta undangan lainnya.


Dalam Sambutannya Penerimaannya Bupati Najmul menyampaikan bahwa dengan diselenggarakan acara Rapimnas Gema Budhis Indonesia di KLU, merupakan sebuah kebanggaan bagi masyarakat pemerintah daerah dan masyarakat Lombok Utara.


“Kami menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memilih KLU sebagai tempat berkegiatan,”katanya.


Bupati Najmul juga berharap dengan kedatangan Menteri LH RI, Ketua Komisi XII RI serta beberapa undangan lainnya dapat memberikan saran dan solusi terkait dengan pembangunan Lombok Utara.


Permasalahan di gili merupakan permasalahan krusial di Lombok Utara yang mana Gili masih menjadi daerah konservasi disisi lain Gili Tramena merupakan kawasan strategis pariwisata nasional untuk itu dengan kehadiran Kemen LH dapat memberikan solusi.


Lombok Utara menjadi daerah dengan toleransi tinggi tidak pernah terjadi permasalahan akibat perbedaan, masyarakat hidup dengan rukun di atas agama yang beragam, sehingga menjadikan KLU mendapatkan penghargaan harmoni awards oleh Kementerian Agama.


Sambutan Ketua Perma Budhi Phipil Kuntjoro Witjaja menyampaikan bahwa dalam segala upaya membangun Indonesia tidak lupa untuk menjaga lingkungan dan alam dengan baik.


“Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan apa yang menjadi tujuan,” ungkapnya.


Dalam menjaga lingkungan, Permabudhi kerjasama pemerintah pusat serta pemerintah daerah dengan mengusung SDG’s yang diterapkan di 37 daerah di Indonesia.


Sementara itu Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI Drs. Supriyadi, M.Pd menyampaikan terpilihnya Lombok Utara sebagai lokasi Rapimnas kelima 


Jika semua bisa memahami alam dengan sebaik-baiknya tentu alam akan lestari yang tidak hanya dalam wacana tapi dilakukan secara nyata.


“Kita semua berkewajiban untuk melestarikan alam dengan mengelola dengan sebaik-baiknya,”katanya.


Dalam pada itu Ketua Umum Gema Budhi yang juga Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya, S.E.,MM menyampaikan bahwa kelestarian alam tetap mengakselerasikan pembangunan di daerah.


“Kelestarian alam diketiga Gili tentu harus dipertahankan dan dilestarikan sehingga memberikan manfaat bagi daerah,”katanya.


Dalam kesempatan yang sama Menteri Lingkungan Hidup RI Dr. Hanif Faisol Nurofiq., S Hut., M.P, menyampaikan sekarang dunia sedang menghadapi Triple planetary crisis tak terkecuali indonesia, untuk itu tema kegiatan yang diusung pada Rapimnas sangat penting untuk mengurangi dampak dari Triple planetary crisis.


Tiga krisis utama yang sedang dihadapi dunia adalah Perubahan Iklim, Polusi, hilangnya keanekaragaman hayati diharapkan mampu terjawab melalui kegiatan Rapimnas.


“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menyampaikan deklarasi namun pada akhirnya nanti akan ada kegiatan nyata yang akan di bangun oleh Gema Budhis di Indonesia,”katanya.


Hanif juga menjelaskan bahwa masing-masing kepala daerah mulai sekarang harus merubah tata kelola sampahnya untuk mengurangi dampak buruk dari lingkungan.


Lombok Utara sendiri harus lebih siap menyambut pariwisata, dengan menjaga lingkungan dengan memperbaiki tata kelola sampah diketiga gili.


“Mari kita jaga dengan serius Nusa Tenggara Barat dengan kesiapan daerah dan penduduknya untuk menerima wisatawan,” ungkapnya.


“Hanif juga menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi kerusakan lingkungan, karena setiap toleransi yang diberikan maka sebesar toleransi tersebut juga kerusakan lingkungan yang terjadi,”tutupnya.(tri/daily)

Terkini