![]() |
Rifan, saat sedang menyajikan kopi untuk konsumennya |
Daily Lombok Utara - Berawal dari cerita prinadinya, Imam Wahyudi bersama M. Rifan Toyibi mengaku pernah membawa beberapa temannya berkunjung ke Kabupaten Lombok Utara (KLU) ketika hedak memperkenalkan kopi KLU ke sebuah caffe pada teman-temannya, ternyata banyak teman-temannya yang enggan dan segan, "jangan ke caffe, di lapak biasa saja" kata Imam menceritakan kisahnya.
Dari kisah tersebut, muncul sebuah inspirasi bagi Imam dan Rifan untuk membuat lapak sederhana yang tidak penuh gengsi seperti di caffe. Iya, lapak sederhana di pinggir jalan ala lesehan adalah model usaha yang ada dalam benak mereka.
"Kalau lapak seperti ini, rata-rata teman seusia saya (22 Tahun) tidak merasa engga atau segan," kata Imam, Sabtu (14/6/2025).
Imam dan Rifan kemudian memilih lokasi yang dinili cukup tepat dan strategis, yaitu di pinggir jalan baru Tanjung yang dekat dengan sawah di wilayah desa Jenggala, samping kantor PDAM KLU. Kupi Pelinggih adalah nama usaha yang digagas oleh mereka berdua.
"Namanya Kupi Pelinggih, dan kami di jalan Tanjung dekat kantor PDAM yang langsung berdampingan dengan sawah," kata Rifan.
![]() |
Suasana di lapak Kupi Pelinggih |
Rifan mengatakan, lapak Kupi Pelinggih buka mulai pukul 17.30 sore hingga tengah malam. Hal ini mereka lakukan sebagai alternatif bagi para penikmat kopi yang menginginkan suasana alami sawah namun dekat dengan jalan raya.
Dua mahasiswa jurusan PAI Kampus Nurul Hakim Kediri ini suksez memperkenalkan kopi lokal Lombok Utara kepada para konsumen, dengan harga terjangkau. Hal ini dibuktikannya dengan jualan mereka yang laku keras, per hari mereka bisa menjual 80 hingga 150 gelas.
"Kami sajikan di sini, kopi-kopi lokal Lombok Utara, seperti Kopi Rempek, Samba, dan berbagai produk UMKM kopi di KLU, namun ada juga kami sediakan alternatif kopi sachet. Harga, mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 8.000 saja," kata Rifan.
Mereka baru mulai membuka lapak kopinya sejak tiga minggu lalu. Rencananya mereka akan mengumpulkan modal dari keuntungan untuk melengkapi alat-alat produksi mereka. (tri/daily)