Iklan

, September 12, 2024 WIB
Last Updated 2024-09-12T14:08:14Z
LingkunganNasional

Desa Jenggala Jadi Lokus Gawe Gubuk Berani Tahap Dua | Daily Lombok

 

Penyerahan bantuan pasa anak-anak stunting di Desa Jenggala

Daily Lombok Utara- Gawe Gubuk di Desa Jenggala Kecamatan Tanjung sebagai upaya Pencegahan Perkawinan Anak di KLU, dimana Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan  LSM atau non-government organisation (NGO), Gawe Gubuk ini digelar berkenaan dengan program Berani II (Better reproductive health and right for all in Indonesia) atau kesehatan reproduksi dan hak hak reproduksi yang lebih baik bagi semua kaum perempuan di Indonesia khususnya di Lombok Utara (12/9/2024). 


Dalam program yang digagas Berani II sebagai upaya peningkatan kapasitas pelayanan anak, dan penguatan koordinasi pencegahan perkawinan anak yang menjadi prioritas yang sedang dilakukan oleh pemerintah. 


Gawe Gubuk di Desa Jenggala ini dibuka oleh Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu SH turut hadir Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R, ST., M.Eng, Ketua TP PKK KLU Hj, Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu, Ketua LPA NTB Sahnan, SH,Kepala Dinas Sosial PP & PA KLU Fathurrahman S.ST, Kapolsek Tanjung AKP Remanto SH, Camat Tanjung Masjudin Ashari SE., ME,para pimpinan NGO serta masyarakat lainnya. 


Kepala Desa Jenggala Fakhrudin S.Pd menuturkan Pada bulan September tahun 2024  angka stunting di Desa Jenggala sudah sangat menurun drastis, dengan kegiatan Gawe Gubuk diharapkan terus terjadi  penurunan. 


Berdasarkan data di Desa jenggala pada tahun 2022 tercatan 154 anak stunting, 2023 menjadi 71 anak stunting dan alhamdulillah pada tahun 2024 turun 45 persen atau sekitar 38 anak.


"Penurunan angka stunting ini insyaallah akan terus bisa dipertahankan,"katanya.


Sementara itu Ketua LPA NTB Sahnan, SH menyampaikan bahwa terdapat lima desa sasaran program yang dilakukan oleh LPA NTB bersama NGO terkait isu pernikahan anak yakni Desa Sigar Penjalin, Desa Bayan, Desa Sokong, Desa Senaru dan Desa Jenggala. 


"Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Deklarasi NTB Menuju Nol Pernikahan Anak yang diselenggarakan beberapa bulan yang lalu di Desa Sigar Penjalin,"jelasnya.


Lebih lanjut kata Sahnan dalam Gawe Gubuk dilaksanakan juga layanan integrasi pelayanan anak,yag berkolaborasi dengan Dinas P2KBPMD, Dinas Sosial PPA, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, KCD Dikbud Provinsi NTB, Dinas Dukcapil, Kementerian Agama, Dinas Kominfo, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pertanian, BAZNAS, TP-PKK dan Pemerintah Desa, Islamic Relief, Lakpesdam PWNU NTB, Perkumpulan Panca Karsa Mataram, LPSDM, Happy Heart Indonesia, Klub Baca Perempuan KLU/WVI, PLAN Internasional Indonesia, Bank NTB Syariah dan PDAM Kab. Lombok Uatara, Telkomsel, dan Sektor Swasta/Dunia Usaha lainnya.


“LPA akan terus melakukan pengawalan untuk menuntuskan angka stunting melalui pencegahan perkawinan anak,harapan kami dukungan dari pemerintah desa melalui beberapa peraturan desa yaitu awik-awik atau perdes yang mengawal pencegahan perkawinan anak,”harapnya.


Pada kesempatan yang sama Bupati Djohan menyampaikan apresiasi atas terselenggarakanya kegiatan Gawe Gubuk di Desa Jenggala yang diselenggarakan oleh LPA NTB dengan menjalin kolaborasi dengan beberapa NGO serta dinas terkait. 


Dimana atas kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat, KLU telah berhasil

menurunkan angka stunting yaitu menjadi 14,9 persen, namun pemerintah terus berusaha untuk mencapai target nasional yaitu angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.


"Kegiatan ini menjadi salah satu ikhtiar kita bersama dalam menurunkan angka stunting melalui pencegahan pernikahan anak yang mengusung semangat kolaborasi, kegotong royongan, dan integritas,”katanya 


Wabup Lombok Utara bersama Ketua TP PKK saat melihat pelayanan KB



Kasus pernikahan anak di KLU masih cukup tinggi  untuk itu percepatan penurunan angka pernikahan anak dan pemenuhan hak kesehatan reproduksi remaja di KLU membutuhkan dukungan yang kuat untuk mengambil langkah-langkah strategis dan kerja inivatif.


"Dengan adanya kegiatan ini nantinya masyarakat menjadi lebih paham tentang dampak buruk yang dihasilkan dari pernikahan anak, dan dapat lebih awas dengan pernikahan anak yang terjadi di lingkungan masyarakat,"tuturnya.


Sebagai rangkaian acara Bupati  menyerahkan bantuan secara simbolis berupa paket sembako oleh Baznas dan Dinsos PP & PA,  penyerahan simbolis KIA dan Akta Kelahiran sera penyerahan piagam penghargaan kepada lembaga dan organisasi yaitu LPA NTB, LPA KLU, UNICEF serta Posyandu Beriuk Sadar serta Wakil Bupati melihat kondisi stand kesehatan pelayanan anak yang sudah disiapkan pemerintah Desa Jenggala.(rry/daily)

Terkini