Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu saat mengikuti FGD |
Daily Lombok Utara- Pemerintah daerah mencari solusi terkait dengan sampah yang ada di Gili Trawangan, dimana untuk mencari solusi DLH KLU menggelar Forum Group Discussions (FGD) penanganan darurat sampah di Gili Tramena bertempat di Aula Kantor Bupati Lombok Utara, Selasa (20/8/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu SH.,yang dihadiri juga Asisten Bidang Adiministrasi Umum Setda KLU H. Husnul Ahadi SKM, JF PKPL BPPW NTB Arwan S.S, para kepala OPD, Camat Se-KLU serta undangan lainya.
Sebelumnya membuka Bupati Djohan dalam arahannya menyampaikan bahwa persoalan sampah hingga saat sekarang belum dapat terselesaikan, khususnya di ketiga gili menjadi persoalan yang dihadapi pemerintah daerah setiap tahunnya.
Ketiga gili sebagai salah satu obyek wisata di Provinsi NTB, dimana kunjungan wisawatan sangat tinggi terlebih pada momen tertentu, selain itu juga Gili menjadi sumber PAD pemerintah daerah.
Suasana FGD |
“Semoga melalui FGD yang dihadiri oleh perwakilan BPPW NTB dan kita semua Pimpinan OPD mampu menghasilkan solusi atau jalan keluar yang bisa kita gunakan dalam menangani persoalan sampah nantinya,"harap bupati.
Jumlah Sampah yang berada di tiga gili mencapai angka 20 Ton perhari dikarenakan tingginya jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun lokal tentunya membutuhkan solusi bagaimana agar bisa mengurai sampah-sampah yang dihasilkan.
“Hari ini mampu menghasilkan satu konsep penanganan sampah yang ideal untuk ketiga gili,"tuturnya.
Ditempat yang sama juga Kadis Lingkungan Hidup Rusdianto M.Si menyampaikan jumlah sampah di tiga gili mencapai 20 Ton perhari sedangkan daya pengelolaan sampah yang mampu dilakukan oleh Pekerja Sosial Masyarakat hanya 5-6 Ton perhari.
“Untuk mengelola Sampah di Gili Terawangan kami sudah membangun Tempat pembuangan Sampah Terpadu ( TPSP ) yang dikelola oleh PSM sebanyak 30 orang,”bebernya
Lebih lanjut kata Kadis LH Rusdianto segala upaya telah dilakukan untuk menangani permasalahan sampah dimana sebelumnya telah dilakukakanya sosialisasi dan pelatihan dalam mengelola sampah organik dan anorganik.
Disisi lain PSM memiliki peran penting dalam mengelola sampah yang ada di tiga gili, untuk menunjang hal tersebut pemerintah juga sudah menyiapkan biaya operasional.
“Kedepanya semoga sampah yang ada di tiga gili jumlahnya semakin berkurang agar masyarakat dan wisatawan tidak terganggu,"tutupnya.(rry/daily)