Wakil Ketua Komisi II DPRD KLU Hakamah |
Daily Lombok Utara - Proyek pelebaran jalan raya sepanjang 41,6 kilometer yang dibangun di Kabupaten Lombok Utara (KLU) diyakini memiliki dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat setempat. Khususnya kemajuan di sektor pariwisata, terutama destinasi-destinasi wisata di darat (non-Gili). Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Pariwisata Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KLU, Hakamah, Senin (26/2/2023).
"Pelebaran jalan ini perlu ditanggapi responsif oleh pemda, karena ini peluang kita untuk memajukan perekonomian terutama pada sektor pariwisata di darat," kata Hakamah.
Menurutnya, selain tiga gili sebagai destinasi prioritas, pemda KLU juga mesti memikirkan penganggaran untuk perbaikan, atau penataan destinasi yang ada di darat. Ia juga mesyukuri pemda KLU telah menganggarkan untuk hal tersebut meski belum signifikan.
"Pada porsi anggaran untuk pariwisata di darat sudah ada di APBD 2024. Seperti pelatihan untuk Pokdarwis, dan pengaspalan jalan pariwisata Kakong, nilainya kira-kira 1,8 miliar," terang Hakamah.
Lanjut Hakamah, kendati sudah dianggarkan, perlu adanya evaluasi untuk pokdarwis-pokdarwis yang sudah terbentuk dan diberikan anggaran. Dengan evaluasi tersebut menjadi dasar pemda untuk menetapkan perencanaan selanjutnya.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Denda Dewi Tresni Budiastuti mengatakan hal senada dengan Hakamah. Dengan telah dilebarkannya jalan di Lombok Utara, perencanaan pariwisata di kabupaten ini juga mesti lebih cermat.
Menurutnya, pemda telah menganggarkan untuk pembuatan Rest Area di wilayah Bayan, tepatnya di desa Sambik Elen. Hal tersebut guna menjaring wisatawan yang lalu-lalang menuju kawasan wisata Sembalun. Selain itu, juga telah dianggarkan untuk pembagunan Agrowisata yang ada di Kecamatan Gangga.
"Tahun ini kita anggarkan untuk rest area di Sambik Elen, Lokoq Puteq. Selain itu untuk agrowisata di wilayah Gangga, itu total nilainya sekitar 1,8 miliar," ungkapnya.
Diketahui, pasca lebaran, wisatawan lokal biasanya kerap memadati tempat-tempat wisata. Liburan pasca lebaran tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Lombok Utara. Oleh sebab itu, pemda juga mesti mempersiapkan destinasi-destinasi wisata yang kerap menjadi tujuan wisatawan lokal pasca lebaran. (tri/daily)